Dubai itu kota yang bikin kita pingin eksplor terus. Gedung-gedung tinggi, jalan mulus, dan pemandangan gurun yang kadang bikin speechless. Kalau kamu lagi mikir buat nyetir sendiri selama di Dubai, artikel ini ngobrol santai aja—kayak kita duduk di kafe, sambil ngopi dan ngegosipin rute terbaik menuju Palm Jumeirah. Fokusnya: Al Arz Self Drive, review mobil mereka, plus tips praktis biar roadtrip kamu mulus tanpa drama.
Mengapa pilih nyetir sendiri? Seru, fleksibel, dan kadang lebih murah
Pertama-tama, kenapa sih harus nyetir sendiri? Karena kebebasan. Mau berhenti foto di sand dune, mampir ke kedai shawarma tengah malam, atau ganti rute tiba-tiba—semua gampang kalau kamu pegang setir. Iya, ada alternatif transportasi umum yang oke. Tapi percaya, pengalaman nyetir keliling Dubai beda rasanya: lebih intim. Selain itu, kalau rombongan berempat atau lebih, rental mobil sering jadi opsi yang lebih ekonomis ketimbang naik taksi terus-menerus.
Al Arz Self Drive: review singkat dan apa yang bikin beda
Saya mencoba Al Arz Self Drive waktu trip terakhir. Proses bookingnya simpel. Pilihan mobil beragam—dari city car irit buat muter kota sampai SUV buat yang mau jelajah gurun. Kelebihan mereka: kondisi mobil terawat, layanan antar-jemput kendaraan di beberapa lokasi, dan staf yang ramah. Satu hal yang perlu dicatat: baca syarat sewa dengan teliti soal deposit dan asuransi. Kalau mau cek langsung, bisa intip websitenya alarzselfdrive untuk model dan harga terbaru.
Untuk mobil, saya coba Toyota Corolla dan juga sempat duduk di Wrangler yang dipakai teman. Corolla nyaman, irit, pas buat kota. Wrangler? Mantap buat ngebut ke area desert safari—tapi siapin mood buat konsumsi bahan bakar yang lebih banyak. Secara umum, mobil-mobil mereka bersih dan servisnya rutin. Kalau mau yang keliatan mewah—ada juga pilihan sedan premium atau SUV besar, tinggal pilih sesuai budget.
Tips praktis sebelum ambil kunci
Beberapa hal kecil yang sering dilupakan tapi penting: pertama, periksa kondisi mobil bareng staf sebelum berangkat—cek goresan, ban, lampu, dan kelengkapan dokumen. Foto-foto atau video sebagai bukti itu berguna banget kalau nanti ada sengketa. Kedua, pahami aturan asuransi. Pilih tambahan asuransi kalau kamu merasa perlu; biaya perbaikan di sini bisa bikin kaget. Ketiga, pastikan SIM internasional atau SIM negara asalmu valid untuk di-UAE. Keempat, tanya soal kebijakan bahan bakar: full-to-full biasanya paling fair.
Di jalan Dubai: aturan, kebiasaan, dan tips aman
Aturan lalu lintas di Dubai cenderung ketat. Helm untuk motor, seatbelt wajib, dan batas kecepatan diawasi ketat oleh kamera. Camkan juga bahwa pengemudi lokal cukup agresif di jalan tol—jadi waspada, jangan panik. Gunakan GPS, tapi jangan lupa baca rambu. Jalan tol biasanya bagus, biaya tol (Salik) otomatis, dan kalau mobil rental belum dilengkapi tag Salik tanyakan prosedurnya.
Saran lain: hindari jam sibuk kalau bisa—pagi antara 7-9 dan sore 16-19 sering macet di jalur utama. Kalau mau coba coastal road, waktunya pas sore hari; sunset di Jumeirah itu indah banget. Dan satu lagi: parkir berbayar di banyak tempat. Simpan struk atau cek aplikasi parkir supaya gak kena denda.
Kalau berencana ke gurun, jangan pernah meremehkan medan. Bawa air, peta offline, dan pastikan baterai ponsel penuh. Kalau mau main sand dune, sebaiknya ikut tour atau konsultasi rental soal kemampuan mobil. Off-road tanpa pengalaman bisa berujung macet di tengah pasir—dan menunggu towing di gurun? Nggak enak.
Kesimpulannya: nyetir sendiri di Dubai itu pengalaman yang memorable. Dengan penyedia rental terpercaya seperti Al Arz Self Drive, perencanaan yang matang, dan sedikit common sense, perjalananmu bisa nyaman dan bebas repot. Jadi, siapkan playlist, atur jadwal, dan mari jelajah Dubai dengan santai—asal jangan lupa foto di depan Burj Khalifa untuk koleksi Instagram.