Petualangan Mengemudi Sendiri di Dubai Bareng Al Arz Self Drive
Kalau kamu tanya, “Apa enaknya nyetir sendiri di Dubai?” jawabanku sederhana: kebebasan plus pemandangan yang nggak pernah bosen. Aku ingat hari pertama ambil mobil dari Al Arz Self Drive—sebuah rental yang kutemukan setelah bolak-balik browsing sambil banding-bandingin harga dan review. Prosesnya cepat, stafnya ramah, dan mobilnya bersih. Aku sampai masih sempat ngopi dulu sebelum tancap gas.
Awal yang mulus — ambil mobil, cek, dan siap jalan
Ambil mobil itu rasanya kayak megang kunci kecil yang membuka banyak opsi. Aku pilih sedan nyaman, AC dingin, radio bisa nyambung Bluetooth (penting banget buat playlist road trip). Saat serah terima, teknisi kecil dari Al Arz Self Drive nunjukin kondisi kendaraan, catat goresan, dan jelasin prosedur pengembalian. Mereka juga kasih info berguna soal Salik (sistem tol elektronik di Dubai) dan tempat isi bensin yang cepat. Oiya, link mereka juga aku simpan di telepon: alarzselfdrive, biar gampang kalau mau cek lagi aturan atau perpanjangan sewa.
Sekilas tip singkat: selalu foto kondisi mobil sebelum berangkat. Jepret dari berbagai sudut, simpan di cloud. Kecil kemungkinan ada masalah, tapi kalau ada klaim kerusakan nanti kamu bakal tenang karena punya bukti.
Santai tapi waspada — nyetir di jalan raya yang cepat
Sheikh Zayed Road itu longgar, lurus, dan sering bikin pede. Tapi jangan lengah. Traffic bisa tiba-tiba padat di jam pulang kantor, dan ada banyak lane change yang agresif. Aku sempat kaget waktu ada mobil mepet dari samping, tapi ya, itu bagian dari pengalaman. Tip dariku: jaga jarak, jangan kebanyakan ganti jalur, dan manfaatkan GPS (plus peta offline, karena sinyal kadang drop di terowongan).
Parkir di pusat perbelanjaan besar? Biasanya gampang, cuma siapin kartu kredit atau pakai aplikasi RTA untuk bayar. Beberapa spot di tepi pantai lebih susah, tapi pemandangan Palm Jumeirah bikin semua usaha terbayar. Malam hari lampu kota menyala; kalau sedang sendirian, ada rasa tenang yang aneh—kombinasi antara kota futuristik dan jalanan yang luas.
Review mobil dan kenyamanan perjalanan — honest opinion
Mobil yang kubawa dari Al Arz terasa rapi; suspensi empuk, interior wangi, AC cepat dingin. Bahan bakar juga irit untuk kelasnya. Satu hal yang pengen kukomentari: beberapa model standar belum selalu dilengkapi kamera 360, jadi parkir paralel di area ramai masih memerlukan keberanian ekstra. Kalau kamu butuh fitur lengkap, minta yang high-spec saat booking. Harga? Masuk akal untuk kondisi mobil dan pelayanan yang ditawarkan; aku merasa worth it.
Ada juga plus kecil: pihak rental menyediakan panduan singkat soal penggunaan fitur mobil dan lokasi servis terdekat. Jadi kalau lampu indikator nyala, kamu tidak panik duluan—tinggal telepon mereka, dan mereka bantu koordinasi. Itu bikin nyaman, apalagi saat perjalanan jauh ke Abu Dhabi atau menjelajah gurun untuk dune bashing singkat.
Tips akhir biar perjalanan lancar — praktis dan ringan
Satu, pastikan dokumen lengkap: SIM internasional atau SIM domestik yang masih berlaku, passport, dan kartu kredit untuk deposit. Dua, cek kebijakan bahan bakar; beberapa rental meminta dikembalikan full tank. Tiga, catat waktu pengembalian supaya tidak kena denda, dan empat, nikmati perjalanan. Selipkan playlist favoritmu, cemilan, dan jangan lupa kamera—sunrise di tepi jalan menuju Hatta itu worth every minute.
Intinya, menyetir sendiri di Dubai bareng Al Arz Self Drive terasa seperti memberi hadiah pada diri sendiri: kontrol penuh atas rute, jeda kapan pun mau, dan sensasi mengeksplor kota dengan ritmemu sendiri. Tidak selalu sempurna. Kadang macet, kadang parkir agak drama. Tapi setiap kali aku matikan mesin, rasa lelahnya berubah jadi puas karena aku nyetir sendiri—menjelajah, berhenti di tempat random, dan menemukan cerita kecil di setiap lampu merah.