Menyetir Sendiri di Dubai: Catatan Perjalanan dan Review Al Arz Self Drive

Menyetir Sendiri di Dubai: Catatan Perjalanan dan Review Al Arz Self Drive

Beberapa minggu lalu aku memutuskan untuk menjelajah Dubai dengan cara yang paling bebas: menyetir sendiri. Bukan tur, bukan sopir—hanya aku, playlist acak, dan GPS. Pilihanku jatuh pada Al Arz Self Drive setelah nyari-nyari review dan tanya-tanya teman. Dari awal sampai akhir ada momen lucu dan sedikit panik, tapi yah, begitulah—liburan kan bukan cuma mulus di feed Instagram.

Kenapa Al Arz? (Spoiler: saya suka)

Proses booking Al Arz cukup gampang. Website dan customer service ramah, mereka jelasin syarat dokumen dan deposit dengan jelas. Mobil yang saya ambil kondisinya rapi, bersih, dan sesuai dengan foto. Satu hal yang bikin aku tenang adalah pemeriksaan buat serah terima—mereka catat goresan dan fungsionalitas, jadi waktu pengembalian nggak banyak drama. Kalau mau lihat sendiri, bisa intip alarzselfdrive untuk pilihan mobilnya.

Saya pakai SUV kecil, cocok buat jaga-jaga jika mau keluar kota atau bawa barang belanjaan. Mesin enak, AC dingin—ini penting banget di sini. Bahan bakar cukup irit untuk ukuran kota, dan handling di jalan tol Dubai nyaman. Harga? Masih masuk akal dibanding rental dengan sopir. Ada biaya deposit yang harus kamu siapin, plus asuransi dasar; kalau mau asuransi penuh ada opsi tambah bayar.

Hal-hal teknis yang perlu kamu tahu

Beberapa aturan penting: sistem tol di UAE namanya Salik, jadi mobil sewaan biasanya sudah dilengkapi tag atau kamu harus bayar saat balik. Perhatikan juga batas kecepatan—kamera di mana-mana dan denda bisa bikin kaget. Untuk dokumen, mereka minta paspor, visa, dan SIM internasional atau lokal tergantung kebijakan. Periksa kondisi ban, oli, dan lampu saat serah terima—jangan malas minta walk-around bersama stafnya.

Kalau mau ke area padang pasir, pastikan mobil itu diizinkan untuk off-road atau sewa 4×4. Aku sempat tergoda ikut ke desert drive sendirian tapi pada akhirnya ikut tour terorganisir—alasannya? Khawatir nyangkut di pasir sendirian. Juga ingat: parkir di pusat perbelanjaan besar bisa mahal, dan parkir outdoor di area turis biasanya aman tapi jangan tinggalkan barang berharga di dalam mobil.

Cerita singkat: Ban kempes di Sharjah (cerita nyata)

Di hari kedua, tanpa diduga ban mobil kempes waktu lagi di pinggir jalan menuju Sharjah. Panik? Sedikit. Untungnya Al Arz menyediakan layanan darurat dan susah-susah pindah telepon, mereka respon cepat. Teknisi datang dalam 30 menit dan bantu ganti ban cadangan. Pengalaman ini bikin aku sadar bahwa memilih rental yang punya support 24/7 itu bukan sekadar jualan; itu penyelamat suasana hati. Yah, begitulah—kadang rencana liburan perlu simpan sedikit ruang untuk kejutan.

Dari insiden itu aku juga jadi lebih teliti memeriksa ban sebelum jalan. Spare tire condition, inflasi ban, dan toolkit kecil itu penting. Dan satu tips tambahan: simpan nomor emergency dan nomor rental di telepon serta secarik kertas, karena baterai hape bisa habis di saat yang nggak enak.

Tips cepat sebelum berangkat (biar nggak panik kayak aku)

1) Bawa SIM internasional atau pastikan SIM lokal diterima. 2) Cek asuransi: apa yang ditanggung, apa yang tidak—apakah ada deductible? 3) Foto mobil saat serah terima dari semua sisi, simpan fotonya. 4) Pahami aturan Salik dan bagaimana membayar. 5) Simpan nomor rental dan bukti booking dalam dua tempat. 6) Kalau mau long drive, pilih mobil dengan konsumsi bahan bakar baik dan pastikan ada jaringan seluler di rute yang mau dilewati.

Menjelajah Dubai sendiri memberi kebebasan luar biasa—kamu bisa berhenti di spot yang nggak ada di itinerary, makan di warung kecil yang enak, atau ambil jalan memutar cuma karena pemandangannya oke. Al Arz Self Drive memberikan pengalaman yang bikin aku merasa cukup aman untuk melakukan itu semua. Kalau kamu suka kebebasan dan siap bertanggung jawab atas mobil sewaan, opsi self-drive sangat direkomendasikan. Untuk aku? Sudah, pasti balik lagi kalau pergi ke sana.

Leave a Reply